KLATEN - Kapten Arm Sahono Danramil 17 Karangdowo Kodim 0723/Klaten Hadiri Acara Gerakan Pengamanan Produksi Padi dengan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan Ramah lingkungan bersama Menteri Pertanian RI Ir. H. Syahrul Yasin Limpo SH, MSi, MH, dan Bupati Klaten Hj. Sri Mulyani SM yang dihadiri sekitar 200 orang. (14/07/2023)
Hadir dalam Kegiatan Tersebut, Dirjen PSP dan Dirjen Ketahanan pangan Kementan RI, Kapten Cba Budiyono Mewakili Dandim 0723/Klaten, Muspika Kecamatan Karangdowo, Dinas pertanian dan Gapoktan.
Kunjungan tersebut guna meninjau langsung kesiapan petani dalam gerakan pengamanan produksi padi di Desa Karangdowo, Kecamatan Karangdowo.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri SYL yang didampingi Bupati Klaten, Sri Mulyani mengecek langsung lahan tanam padi di desa Karangdowo. Di antaranya mengecek kondisi tanaman padi yang terserang hama atau Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Kehadiran Mentan dan jajaran tersebut sekaligus mencanangkan gerakan pengamanan produksi padi.
“Secara umum, kondisi tanaman, baik yang dilaporkan maupun yang kami lihat secara langsung, kondisinya bagus. Memang ada OPT yang ditemukan, dalam hal ini wereng di batang padinya, namun masih dalam kondisi yang wajar, bahkan organisme predatornya lebih banyak, sehingga masih terkendali, ” ungkap Menteri Pertanian RI.
Lanjut ungkapnya, penanganan dan pengendalian OPT yang ramah lingkungan yaitu dimulai dari tindakan preventif berupa sanitasi lingkungan, tanam serentak, penggiliran serentak, penerapan sistem tanam jajar legowo, hingga pemanfaatan musuh alami, pestisida biologi dan nabati.
“Pemanfaatan pestisida kimia merupakan langkah akhir. Sebisa mungkin dihindari dan dikurangi. Saya lihat di Klaten sudah menerapkan itu, ” paparnya.
Dalam kegiatan tersebut turut diserahkan bantuan benih, pupuk organik cair, pestisida biologi, dan alat mesin pertanian (alsintan) untuk kelompok tani, serta bantuan modal usaha pertanian.
Sementara itu Bupati Klaten mengatakan bahwa dari data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Klaten dilaporkan jumlah luas serangan OPT padi di Kabupaten mencapai 31 hektare (data per Juni 2023) dari total lahan tanam padi 73 ribu hektare. Sedangkan di Desa Karangdowo dari luas tanam padi 115 hektar, sebanyak 10 hektar dilaporkan terserang hama wereng.
“Meski ada laporan serangan hama wereng, namun kondisinya tertangani dengan baik oleh petani, ” kata Bupati Klaten, Sri Mulyani.
Sedangkan Danramil 17 Karangdowo Kapten Arm Sahono menyampaikan bahwa, Kita berterimakasih kepada para petani dengan banyak permasalahan yang ada kita tetap bisa melanjutkan keberlangsungan kehidupan masyarakat dan harapannya terkhusus Klaten pertanian semakin maju.
“Petani Klaten ini hebat bisa mengantisipasi dan memaksimalkan hasil pertanian dan harapan kedepan mari kita hadapi organisme pengganggu tumbuhan dengan organik maupun biologi, ” pungkasnya. (Red)